Rabu, 21 Desember 2011

[Fanfiction] The Square Love (Part 1)

Tittle : The Square Love (Part 1)
Genre : Sad Romace
Author : Hapsari Syahrani
Cast :   - Ji Eun So
- Jo Young Min
- No Min Woo


*EUN SO  P.R.O.V*

            Matahari seakan-akan menemaniku saat ini. Sinarnya yang terang seakan menerangi jalan hatiku yang gelap. Kehangatannya mencairkan hatiku yang sedang beku. Ah,ingin rasanya aku terus berdiri di tempat ini. Entah sejak kapan aku betah berdiam diri di sini. Mungkin sejak aku putus dengan Kwang Min. Kwang Min? Oh,tidak. Mengapa aku menyebutkan namanya? Aku sudah muak dengan laki-laki yang bernama Jo Kwang Min itu.
            Wajahnya yang tampan itu tidak sebanding dengan hatinya. Hatinya buruk! Sejenak aku diam. Kembali,bayangannya menyeruak masuk ke dalam pikiranku. Tiba-tiba,bayangan 3 bulan yang lalu muncul di memori otakku. Oh,Tuhan,cukup! Tolong,jangan buat sedih dan menderita karena memikirkan laki-laki itu!
            Jo Kwang Min. Laki-laki yang kejam! Ia rela meninggalkanku demi wanita lain yang bernama Im So Yoon. Dan rela mengubur dalam-dalam kenangan kami yang terlukis selama 3 bulan.
            Deerrtt…Deeerrrttt…Deeeerrrttt…
            HP-ku bergetar,dan aku mengangkatnya dengan suara serak karena habis menangis.
            “Yoboseyeo…Nuguya?”tanyaku.
            “Yoboseyeo….Hey,Eun So,ini aku Min Woo!”jawab seseorang di seberang sana,No Min Woo,sahabatku sejak kecil.
            “Oh,nae,Min Woo. Wae?”
            “Hey,Eun So. Mengapa suaramu serak? Kau menangis? Waeyo?”
            “Oh,gwaenchana,Min Woo”jawabku berbohong.
            “Kau jangan berbohong!Aku tahu sifatmu. Waeyo kau menangis?”sergahnya.
            “Aku hanya ingat masa lalu”jawabku akhirnya dengan jujur.
            “Dengan Kwang Min?”tanyanya.
            “Nae….”jawabku terisak.
            “Sudahlah. Jangan menangis!”hiburnya.
            “Ah,nae”
            “Bagaimana kalau kita ketemuan di ćaffe biasa?Ayolah,Eun So.Aku mohon”
            “Nae…….”jawabku.

*EUN SO  P.R.O.V (END)*

*AUTHOR  P.R.O.V*

            Senja yang kelam,sekelam hati Eun So saat ini.Setelah mendapat telepon dari Min Woo,Eun So langsung menaiki sepedanya menuju Ćaffe Chaeyon di tengah hamparan salju yang luas.
            Di sana,terlihatlah laki-laki berumur sekitar 16 tahun berambut coklat,tengah duduk di sudut ruangan yang berbentuk oval kerucut tersebut.
            “Min Woo!”panggil Eun So ketika ia menemukan sosok yang ia cari.
            “Hey,Eun So! Lama tidak bertemu!”panggil Min Woo.
            “Nae!”
            “Emh,ngomong-ngomong,kau baru putus dengan Kwang Min?”tanya Min Woo tepat di tengah sasaran topiknya.
            “Nae…”jawab Eun So tertunduk sedih.
            “Eh,jangan menangis! Mianhayeo,Eun So”ujar Min Woo bersalah saat melihat Eun So hampir menangis.
            “Ah,gwaenchana,Min Woo. Aku hanya ingat masa lalu….”jawab Eun So sedih.
            “Ya sudah,kalau begitu kau mau pesan apa?”
            “Emh,aku pesan Hot Cappucino saja”jawab Eun So.
            “Oh,ya sudah. Emh,pelayan!”panggil Min Woo kepada seorang pelayan yang ada di ćafe itu.
            “Ya! Mau pesan apa?”tanya pelayan itu kepada Min Woo.
            “Satu Hot Cappucino dan ……..”.Min Woo menggembungkan pipinya seraya berpikir.
            “Puftt..puftt..hahaha…”.Tiba-tiba Eun So tertawa .
            “Hei! Kau kenapa?”tanya Min Woo kebingungan melihat Eun So tertawa.
            “Haha..karena melihat …hahaha …melihat pipimu itu! Hahaha!”. Tawa Eun So kali ini lebih keras daripada sebelumnya.
            “Hei! Jangan keras-keras!”. Tanpa disengaja Min Woo,tiba-tiba saja jari telunjuk Min Woo tepat berada di tengah bibir merah Eun So. Dan seketika pula,Eun So kaget. Ia pun diam.
            Hening beberapa saat……
DEG…DEG..DEG…!!
            “Ehem..hem…jadi mau pesan apa?”tanya pelayan membuayarkan kesima di antara dua manusia di depannya.
            “Eh,emh…pesan Ice Choco Trufle saja. Serta satu Hot Coppucino tadi”jawab Min Woo gugup.
            “Itu saja?”tanya pelayan.
            “Ah! Nae!”jawab Min Woo.
“Emh,Min Woo-ya..Kau serius memesan Ice Choco Trufle di tengah musim dingin seperti ini?”tanya Eun So heran melihat temannya memesan es.
            “Eh,eh,maksudku aku ingin memesan Hot Choco Trufle,Eun So…..”
            “Mianhae..tetapi kami tidak menyediakan Hot Choco Trufle”potong pelayan tersebut.
            “Eh,tidak ada? Mengapa bisa tidak ada?”tanya Min Woo polos.
            “Huh! Min Woo,pesan yang lain sajalah”usul Eun So bosan.
            “Eh? Baiklah! Emh,aku pesaaannn…. Hot Choco Cream saja!”
            “Emh,nae. Silahkan menunggu!”jawab pelayan.
            “Ah,nae!”
Deerrrttt…Deeerrrttt…You’re My Lady…You’re My Lady…You’re My Lady with you…
“Min Woo-ya..HP mu berbunyi?”tanya Eun So ketika mendengar ringtone Don’t Touch My Girl.
“Ah,nae,Eun So. Emh,kau tunggu disini,ya!”ujar Min Woo.
            “Ah,arasseo…”jawab Eun So.
            Setelah agak jauh dari Eun So,Min Woo pun mengangkat teleponnya.
            “Yoboseyeo…Nuguya?”angkat Min Woo.
            “Min Woo-ya…ini aku,Young Min….”jawab seseorang di seberang telepon.
            “Oh,Young Min-hyung. Ada apa,hyung?”tanya Min Woo penasaran ketika Young Min meneleponnya.
            “Emh,Kwang Min baru saja putus dengan Eun So,ya?”tanya Young Min.
            “Eh,iya,hyung. Memang ada apa?”tanya Min Woo.
            “Aku ingin minta bantuanmu,saeng…”jawab Young Min terdengar memohon.
            “Eh? Bantuan apa?”tanya Min Woo bingung.
            “Emh,kasih tahu tidak,ya?”ujar Young Min secara "teatrikal" ß baca:lebay.
“Huh! Ayolah,hyung! Jangan seperti anak kecil begitu!”ujar Min Woo bosan.
Emh,ehem…Baiklah…..”nadanya kali ini terdengar serius Sejak
dulu,aku menyukai Ji Eun So. Setelah mendengar kabar bahwa ia baru saja putus dengan Kwang Min,menurutku aku mempunyai kesempatan untuk mendekatinya. Tetapi,kau tahu sendiri kan,saeng? Kalau aku ini adalah orang yang tidak percaya diri. Aku ingin mendekatinya sebagai Jo Kwang Min,saeng 6 menitku. Maka dari itu,hal ini cuma aku dan kau yang tahu. Lagian saat ini Kwang Min sedang belajar di luar negeri. Serta,Ji Eun So belum tahu bahwa Kwang Min memiliki saudara kembar. Ayolah,saeng. Kumohon!”pinta Young Min.
            DEG! ‘Tidak! Bagaimana ini? Bagaimana mungkin aku harus mengalah untuk kedua kalinya? Setelah aku mengalah dengan Kwang Min,apakah aku harus mengalah pula dengan kakak kembarnya?Tidak! Aku harus mencari alasan agar Young Min-hyung membatalkan niatnya’,batin Min Woo.
            “Eh..emh…tetapi,apakah Eun So tidak akan curiga? Penampilan kalian kan berbeda. Rambut Kwang Min itu berwarna hitam. Serta lebih pendek daripada rambut hyung. Sedangkan rambut Hyun kan,lebih panjang dan pirang”sangkal Min Woo.
            “Ah! Berikan saja alasannya! Mereka kan putus 2 bulan yang lalu,bilang saja kalau rambutku tumbuh lagi,dan langsung ku-cat untuk merubah penampilan. Bisa kan?
            ‘Argh! Anniya! Aku kalah’,batin Min Woo.
            “A…aa..arasseo,hyung! Akan kubantu”jawab Min Woo berat hati.
            “Jinjja?Wah! Gomawo,saeng!”ucap Young Min kegirangan.
            “Ah,cheonmanayeo,hyung”
            PIP!
            Sambungan terputus.
“Argh! Aku harus bagaimana? Aku begitu mencintai Ji Eun So. Aku menyukainya sejak 5 tahun yang lalu! Saat akudan dia berumur 11 tahun! Ah! Dasar Jo Twins! Membuat aku harus mengalah lagi setelah 5 bulan  menunggunya!”ucap Min Woo sendiri.
            “Min Woo-yaaaa! Apakah kau masih lama menelpon?Nanti Hot Choco Cream-mu keburu dingin!”teriak Eun So memanggil Min Woo yang masih kesal akan pembicaraannya dengan Young Min barusan.
            “Ah! Nae! Aku sudah selesai meneleponnya”jawab Min Woo seraya kembali duduk.
            “Telepon dari siapa?”tanya Eun So penasaran.
            “Ah? Oh,dari teman lama”jawab Min Woo berbohong.
            “Oh? Siapa? Siapa tahu saja aku mengenalnya. Kita kan teman dari kecil”
            “Eh,emh. Na Im So…ya ya … Na Im So..dari Na Im So”jawab Min selagi mengingat nama teman-teman SD-nya dulu.
            “Oh. Na Im So. Wanita kiler itu. Dia sempat memusuhiku waktu kelas 5. Yaa,biasalah. Kau tahu sendiri kan? Dia sangat tidak mau disaingi. Kebetulan waktu itu aku yang menjadi juara pertama. Dan dia di bawahku”jelas Eun So seraya menyeruput Hot Coppucino-nya.
            Min Woo hanya diam. Tak menggubris.
            “Hei! Min Woo-ya! Kau kenapa?”tanya Eun So ketika melihat temannya bengong.
            “Eh? Ah tidak apa-apa. Aku hanya memikirkan bahan untuk kerajinan di sekolah besok”jawab Min Woo bohong.
            “Oh? Ya sudah! Kalau begitu,cepat minum minumanmu! Nanti keburu dingin”ucap Eun So.
            “Ah? Baiklah”

                                                         
                                                                               

          

To Be Continued.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar